Friday, 7 February 2014
BUKAN SOAL KOPIAH
Barat menyebut Muslim yang konsisten dengan istilah fundamentalis itu berasal dari Nasrani, untuk menyebut tokoh-tokoh Nasrani yang konsisten pada ajarannya. Kemudian oleh orang Nasrani disebarkan keseluruh dunia, sehingga oleh sementara orang terutama kalangan Yahudi dihembus-hembuskan dan masuk kekalangan orang-orang Islam. Padahal istilah fundamentalis tidak ada dalam Islam. Yang ada hanyalah orang-orang yang Shibghatullah, artinya orang konsisten, Muslim yang taat atau Mukmin kamil.
Shibghah, dari segi bahasa berarti suatu bekas yang ada dibaju. Disebut tershibghah, karena orang yang sudah beragama mempunyai bekas dan berpengaruh pada dirinya. Bila dipaduka menjadi Shibghatullah, maka bermakna ajaran karena menjadi jalan, bahwa orang mukmin itu konsisten dengan ajaran tersebut. Istilah Shibghah dipinjam dari bahasa Arab, sehingga hakikatnya adalah ad-Din.
Tentunya, orang yang konsisten dengan ajaran Allah dan fitrah yang diberikan oleh Allah swt, dia tidak akan menyimpang dari ketentuan Allah swt. Dia akan tetap bersesuaian dengan fitrah. Sekarang, orang kadang-kadang tidak sesuai dengan fitrah. Misal, tidak berkeinginan memiliki anak, perempuan ingin menjadi lelaki, lelaki ingin menjadi perempuan. Lantas, bagaimana nantinya kita bisa membuat identifikasi? Nah, bagaimanapun istilah identitas Muslim antara Shibghatullah dengan fundamentalis jelas berbeda.
Saya lebih suka memakai istilah Shibghatullah. Bukankah lebih enak didengar? Ini harus dimasyarakatkan, jangan sampai justru kita terbawa oleh orang-orang barat., yang dengan kehebatan perss-nya daripada kita, mampu membuat opini membangun istilah fundamentalis. Kadang-kadang orang yang mendengar istilah ini menjadi "merinding". Karena memang dihembuskannya dikalangan orang-orang Islam, dimaksudkan agar orang-orang Islam dapat dianggap sebagai musuh. Tentunya hal ini sangat berbahaya. Nyatanya, orang-orang yang disebut fundamentalis mendapatkan penilaian dan pengawasan ekstra, karena dianggap menyimpang dari rel-rel yang ada.
Untuk itulah, kita perlu menunjukan identitas Islam sesuai denan Shibghatullah. Bukan hanya melalui kopiyah ... hal lain, seseorang memiliki identitas Islam, bila dia membawa nilai, risalah dan sikap-sikap menurut ajaran Islam serta mempunyai nilai perjuangan. Sehingga, apa gunanya menjadi orang Islam, bila tidak pernah memikirkan dan memperjuangkan Islam.
Labels:
Dinul Islam,
Pengetahuan