Sunday 9 February 2014

CIRI-CIRI ORANG SUKSES DUNIA DAN AKHIRAT



Pengarang: Muhammad Munir Jimbaz

Mencari orang sukses dibidang usaha, karir, dan bidang ilmu teramatlah gampang bagi kita. Kita tinggal menyebut sederet nama-nama pemimpin dunia sepanjang sejarah, nama-nama orang kaya dan nama-nama ilmuwan yang sampai sekarang masih bisa kita lacak dalam sejarah dunia. Namun mencari orang yang sukses  dunia dan akhrat tidak;ah gampang, mungkin dari ribuan bahkan jutaan orang yang kita kategorikan sebagai pemimpin, milyader dan ilmuwan hanya beberapa gelintir saja. Sebab yang menjadi tolok ukur dari orang yang bisa disebut dunia akhirat memiliki dua dimensi kehidupan yang bisa dikerjakan sekaligus oleh orang yang bersangkutan. Yakni orang yang tidak memisahkan antara dimensi ijtima'iyah duniawiyah dan dimensi ilahiyah ukhrawiyah. Misalnya ia seorang pemimpin, ia adalah pemimpin yang tidak zhalim dan menyeru kepada rakyatnya untuk melakukan yang ma'ruf dan melarang yang munkar, dan misalnya ia sebagai milyader, ia adalah milyader yang mampu membelanjakan hartanya pada jalan yang dilarang oleh Allah swt., juga misalnya ia seorang ilmuwan, ia adalah ilmuwan yang mengamalkan ilmunya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi manusia bukan untuk menyengsarakan manusia, apalagi untuk menghancurkannya.

Lalu apakah ciri-ciri orang bisa dikategorikan sebagai orang yang sukses dunia akhirat (al-muflihun)? Maka disini Muhammad Munir Jimbaz mencoba memberikan patokan dasar terhadap hal itu, dan tentu saja dnegan merujuk kepada apa-apa yang telah terkandung dalam Al-Qur'anul Karim dan Sunnah Rasulullah saw.

Memang sekarang ini dikalangan kita umat Islam kalau kita mau jujur dan terus terang telah mempersepsikan sebuah kesuksesan dengan barometer sangat profan seperti kekayaanm, pangkat dan kedudukan, padahal barometer itu sebenarnya adalah barometer yang sangat sesat dan merupakan barang import dari Barat yang sengaja sengaja ditiup-tiupkan untuk membius umat Islam. Barometer yang sebenarnya bagi sebuah kesuksesan setidaknya menurut pengarang buku ini terletak pada lima hal pokok:

Pertama, Beriman. Keimanan merupakan ciri pokok dan utama bagi orang Islam. Yang dimaksud dengan keimanan (beriman) disini adalah sebuah sikap seorang yang membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkannya dengan seluruh anggota badan. Sendi iman disini meliputi iman kepada Allah, Rasul-Nya, Kitab-Nya, Malaikat-Nya, Qadha & Qadar-Nya, dan mengimani adanya hari akhir.

Kedua, Khusyuk dalam shalat. Yang dimaksud khusyuk disini adalah sebuah tindakan dari seorang mukmin dalam melakukan shalat hanya semata-mata diniatkan sebagai penghambaan, perjumpaan secara totalitas dengan Allah swt.

Ketiga, Meninggalkan hal yang tidak berguna. Meninggalkan hal yang tidak bermanfaat (berguna) merupakan suatu keharusan bagi seorang mukmin. Allah melarang orang yang melakukan hal yang sia-sia dan mubadzir, sebaliknya Allah menganjurkan orang mukmin untuk memanfaatkan potensi, waktu dan segenap dayanya hanya bagi hal-hal yang memiliki sisi manfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain.

Keempat, Menunaikan Zakat. Adalah sebuah konsekuensi bagi orang mukmin yang sukses untuk menunaikan zakatnya sesuai dengan takaran yang telah ditentukan oleh Allah. Karena zakat itu sendiri merupakan kewajiban yang bisa membersihkan jiwa dan harta manusia dan memelihara perkembangannya dari segala bentuk yang bisa mengharamkannya.

Kelima, Menjaga kehormatan / kemaluan. Apalah arti sebuah kesuksesan duniawi jika ternyata orang yang bersangkutan tidak bisa menjaga kehormatan dan kemaluannya.  Semuanya akan hampa dan tidak akan ada nilainya disisi Allah. Islam sangat tidak mentolerir perbuatan-perbuatan yang cenderung pada perzinahan, prostitusi dan semacamnya. Karena hal ini disamping melanggar hukum Allah juga akan merusak tatanan masyarakat.

Disamping lima hal pokok tersebut di atas, pengarang artikel ini masih menambahkan dua hal lagi bagi orang bisa diberi predikat sukses dunia akhirat, yakni orang yang bisa memelihara amanat dan orang yang senantiasa menepati janji, baik amanat dan janji bagi Allah maupun amanat dan janji bagi sesama manusia. Bagitu pentingnya dua hal di atas, maka orang yang melanggar akan diberi predikat munafik.

Dengan demikian tugas kita sekarang adalah merenungi dan mengevaluasi keberadaan kita selama ini, apakah telah termasuk orang yang memiliki ciri-ciri orang yang sukses dunia akhirat atau belum, atau bahkan tidak sama sekali. Kalau ternyata kita sudah memiliki mari kita tingkatkan lagi sehingga ciri-ciri itu mencapai titik sempurna. tetapi kalau ternyata belum, atau bahkan tidak sama sekali. mari kita mencoba untuk melakukannya sedikit demi sedikit. Insya Allah kalau kita selalu berikhtiar untuk itu Allah akan senantiasa memberi petunjuk kepada kita. Sehingga kita tidak terjerumus pada jurang materialistis bendawi yang selintas memang menyilaukan kita. Ingat bahwa kita diciptakan oleh Allah Yang Maha Tunggal dengan tujuan yang tunggal pula, yakni semata untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya. Hal ini selarang dengan firman-Nya: Wamaa khalaqtul jinna wal insaa illa liya' buduun, tiada Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.

Fauzi Rahman

2 comments:

Dani Wahyu said...

Thanks infonya. Ngomongin sukses, ternyata ada beberapa hal yang perlu dihindari jika ingin mencapai kesuksesan. Apa aja itu? Cek di sini yuk: Yang perlu dihindari jika ingin sukses

Mujaitun Tukiman said...

Silahkan dibaca https://www.cekaja.com/info/negara-paling-indah-di-dunia