Beban dalam kehidupan memiliki berbagai macam, misalnya anak
yang memiliki beban pada orang tuanya atau orang tuanyalah yang menjadi beban
bagi sang anak akan tetapi situasi menuntutnya untuk memikul beban itu, ada
yang menjadikannya suatu hal yang memberatkan, ada yang menjadikannya suatu hal
yang biasa saja, dan ada pula yang menjadikannya suatu hal yang menyenangkan.
Setiap orang memiliki beban dalam kehidupan, entah muda atau
tua, kaya atau serba kekurangan, rupawan atau sebaliknya, terpandang atau
terkucilkan, dan lain sebagainya. Dan setiap orang itu berbeda pula menyikapi
beban kehidupan ini. Bukan berarti si kaya akan selalu senang dan yang serba
kekurangan selalu merana dan sedih.
Dalam menjalani kehidupan tergantung setiap orang
menyikapinya. Hanya satu kuncinya “Ikhlas” dan kesukarelaan, ketulusan hati,
atau minimal jangan melakukan sesuatu yang tidak berguna yang merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Terkadang dalam benak kita terlintas, kenapa orang yang
kehidupannya serba kekurangan akan tetapi selalu bergembira dan senang ketika
berkumpul bersama sanak saudaranya didalam rumah yang kumuh, tidak layak huni,
dan kotor. Mungkin saja karena mereka tidak menjadikan beban kehidupan mereka
menjadi suatu masalah berat akan tetapi suatu kewajiban bagi dirinya dan
orang-orang yang dia sayangi, dan mereka tidak menjadikannya suatu keharusan.
Jangan lantas kita memiliki beban kehidupan lalu kita putus
asa, menyerah, berbuat keji hingga merugikan diri sendiri dan orang lain yang
justru akan menambah masalah, atau mengakhiri nyawa sendiri. Perhatikanlah kucing kelaparan hingga hanya
terlihat tulangnya saja apakah kucing itu bunuh diri?. Bila manusia melakukan perbuatan
tercela yang dia pikir dapat mengakhiri beban kehidupannya, berarti dia jauh
lebih hina dari binatang, dan dia sangat lemah dan dibenci oleh Tuhan!
Kita kembalikan pada Sang Khalik, Dia memberikan beban dalam
kehidupan kita karena Dia Tahu bahwa kita mampu mengatasinya, hanya makhluk tak
bernyawa yang tidak memiliki tanggung jawab dan beban kehidupan kecuali dia
memiliki beban dalam kehidupan lain.
Ketika kita sedang memikul suatu beban kehidupan, biasanya
orang lain akan mencemooh kita. Ketika kita mendengar cemoohan mereka jangan
lantas kita maki-maki mereka, kumpulkanlah segala emosi kita untuk menjalani
beban kehidupan ini, dan juga bukan berarti kita tidak perlu mendengarkan
mereka.
Ikhlas dan tuluslah dalam menjalani kehidupan ini, demi diri
kita, orang-orang yang kita sayangi, atau bahkan jauh lebih mulia jika kita
lakukan demi Tuhan :)
yang menyampaikan tidak lebih baik dari pembaca blog ini, semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment