Wednesday, 29 January 2014

UMAR BIN KHATHTHAB RADHIYALLAHU 'ANHU


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik orang adalah Abu Bakar. Sebaik-baik orang adalah Umar..." [HR.Tirmidzi 3797)

Fadhilah & Keutamaan Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu

1) Umar Adalah Penduduk Surga

- Diriwayatkan dari Said Ibnu al-Musayyab bahwa Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau berkata,

رأيتني دخلت الجنة فإذا أنا بالرميصاء امرأة أبي طلحة، وسمعت خشفة فقلت من هذا؟ فقال: هذا بلال، ورأيت قصراً بفنائه جارية فقلت: لمن هذا؟ فقال: لعمر، فأردت أن أدخله فأنظر إليه فذكرت غيرتك، فقال عمر: بأبي وأمي يا رسول الله، أعليك أغا

“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku berada di surga. Kemudian aku melihat seorang wanita berwudhu di samping sebuah istana, maka aku bertanya, ” Milik siapa istana ini?” Mereka menjawab, ” Milik Umar.” Maka aku teringat akan kecemburuan Umar, segera aku menjauhi istana itu.” Umar menangis dan berkata, “Demi Allah, mana mungkin aku akan cemburu padamu wahai Rasulullah?”

- Diriwayatkan Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menaiki gunung Uhud beserta Abu Bakar, Umar dan Utsman. Maka-tiba-tiba gunung itu bergoncang, segera Rasulullah memukulkan kakinya dan berkata,

اثْبُتْ أُحُدُ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ نَبِيٌّ وَصِدِّيقٌ وَشَهِيدَانِ

“Diamlah wahai Uhud sesungguhnya di atasmu hanyalah seorang Nabi, shiddiq dan dua orang syahid“.

- Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu 'anhu bahwa seorang lelaki pernah bertanya kepada nabi صلى الله عليه وسلم tentang hari kiamat. Ia bertanya,

متى الساعة ؟ قال وما أعددت للساعة قال : حب الله ورسوله ، قال : فإنك مع من أحببت ، قال أنس فما فرحنا بعد الإسلام فرحاً أشد من قول النبي صلى الله عليه وسلم ” فإنك مع من أحببت ” قال أنس فأنا أحب الله ورسوله وأبا بكر وعمر فأرجو أن أكون معهم وإن لم أعمل بأعمالهم

“Kapan datangnya hari Kiamat?” Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali bertanya padanya, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari itu?” Ia menjawab, “Aku tidak memiliki persiapan apapun, hanya saja aku mencintai Allah dan RasulNya.” Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Engkau kelak akan dibangkitkan beserta orang-orang yang kau cintai.” Anas berkata, “Tidaklah kami merasa senang kecuali setelah mendengar sabda Nabi, “Engkau kelak akan dibangkitkan beserta orang-orang yang engkau cintai.” Anas berkata, “Aku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar serta Umar. Aku berharap agar dapat dikumpulkan beserta mereka, walaupun aku tidak mampu beramal seperti mereka.

- Diriwayatkan Abu Musa radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Aku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di salah satu kebun di kota Madinah. Tiba-tiba datang seorang lelaki minta dibukakan pintu, maka Rasulullah berkata,

افتح له وبشره بالجنة فإذا هو أبو بكر رضي الله تعالى عنه قال ففتحت له وبشرته بالجنة ثم جاء رجل يستفتح فقال افتح له وبشره بالجنة فإذا هو عمر رضي الله تعالى عنه ففتحت له وبشرته بالجنة ثم جاء رجل فاستفتح فقال افتح له وبشره بالجنة على بلوى تصيبه أو بلوى تكون قال فإذا هو عثمان رضي الله تعالى عنه ففتحت له وبشرته بالجنة وأخبرته فقال الله المستعان 

” Bukakan pintu untuk orang itu dan beritakan baginya kabar gembira berupa surga”. Maka aku buka pintu dan ternyata orang itu adalah Abu Bakar. Segera aku beritahukan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuknya. Abu Bakar mengucapkan pujian kepada Allah. Tak lama setelah itu datang seseorang minta diberi izin masuk, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, “Bukalah pintu dan beritakan baginya berita gembira berupa surga.” Aku segera membuka pintu dan ternyata orang itu adalah Umar, maka aku beritahukan kepadanya apa yang dikatakan Nabi untuknya. la juga mengucapkan pujian kepada Allah. Kemudian datang lagi seseorang ingin masuk, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata padaku, “Bukakan pintu untuknya dan beritakan kabar gembira kepadanya berupa surga dan berita musibah yang kelak akan menimpanya.” Ketika aku membuka pintu ternyata orang tersebut adalah Utsman, maka aku segera memberitakan kabar gembira untuknya dan berita musibah yang kelak akan menimpanya, maka dia memuji Allah dan berkata, “Allah al-Musta’aan (hanya kepada Allah aku memohon pertolongan).”

2) Keutamaan Ilmu Umar

- Diriwayatkan dari az-Zuhri dia berkata, Aku diberitahukan oleh Hamzah14 dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ شَرِبْتُ يَعْنِي اللَّبَنَ حَتَّى أَنْظُرَ إِلَى الرِّيِّ يَجْرِي فِي ظُفُرِي أَوْ فِي أَظْفَارِي ثُمَّ نَاوَلْتُ عُمَرَ فَقَالُوا فَمَا أَوَّلْتَهُ قَالَ الْعِلْمَ

“Ketika aku tidur maka aku bermimpi meminum -yaitu susu- hingga aku melihat bekas-bekas susu tersebut melekat pada kuku-kukuku kemudian aku berikan kepada Umar.” Mereka bertanya, ” Apa takwilnya wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah menjawab, “Ilmu”.

- Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

'Diantara umat-umat sebelum kalian ada orang-orang yang diberi ilham dan mereka bukan para Nabi. Jika pada umatku terdapat seseorang yang demikian, orang itu adalah Umar.'" [HR.Bukhari no.3689)

3) Luasnya Penyebaran Islam Pada Masa Umar

- Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,

أُرِيْتُ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَنْزِعُ بِدَلْوِ بَكْرَةٍ عَلَى قَلِيْبٍ فَجَاءَ أَبُوْ بَكْرٍ فَنَزَعَ ذَنُوْبًا أَوْ ذَنُوْبَيْنِ نَزْعًا ضَعِيْفًا وَ الله يَغْفِرُ لَهُ ثُمَّ جَاءَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فَاسْتَحَالَتْ غَرْبًا فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا يَفْرِي فَرِيَّهُ حَتَّى رَوِيَ النَّاسُ وَضَرَبُوْا بِعَطَنٍ

“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan penggerek, maka datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba dan terlihat dia begitu lemah menarik timba tersebut -semoga Allah mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar bin al-Khaththab mengambil air sebanyak-banyaknya, aku tidak pernah melihat seseorang pemimpin abqari yang begitu gesit hingga seluruh manusia dapat minum sepuasnya dan memberikan minum unta-unta mereka.”

Bersambung insyaallah…

Dikutip dari: Al-Bidayah wan-Nihayah Masa Khulafa’ur Rasyidin - Ibnu Katsir, Shahabat-Shahabat Rasulullah - Syaikh Mahmud al Mishri