Wednesday, 29 January 2014

DAULAH ISLAM IRAQ DAN SYAM (ISIS), EMBRIO KHILAFAH PALING MENAKUTKAN BARAT

[Shoutussalam/BHSA]– Daulah Islam Iraq dan Syam, atau populer dengan singkatan Inggris ISIS (Islamic State of Iraq and Sham) kian menjadi momok yang menakutkan bagi peradaban kafir barat. Posisi Amirnya, Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi juga telah menjelma menjadi ikon baru pasca kesyahidan Syaikh Usamah bin Laden. Dengan sengaja propagandis depan peradaban barat, seperti majalah TIME, mengajukan dan mempromosikan kepada publik satu figur musuh utama yang baru, yakni Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
Kenyataan ini tidak terlalu mengherankan, sebab ISIS telah mampu membentuk negara yang terbukti menjadi magnet bagi ribuan kaum muslimin di belahan dunia. Ketertarikan kaum muslimin ini bervariasi, dari panen dukungan hingga hijrahnya mereka ke wilayah kekuasaan ISIS. Sistem kenegaraan definitif dalam Islam telah terwujud pada ISIS yang berpotensi membentuk Jamaah Muslimin. Hal ini jelas berbeda dengan jamaah-jamaah lain yang sudah ada sebelumnya, yang kurang didukung oleh dimensi ruang dan waktu, sehingga posisinya (dengan izin Allah) tak seberuntung ISIS.
Daulah ini benar-benar berada di posisi yang strategis dalam dimensi ruang dan waktu. Muncul pada timing yang pas dan dalam wilayah yang cocok, membuat ISIS menjadi berbeda dari bentuk-bentuk jamaah yang sudah ada sebelumnya. Tentunya pekerjaan-pekerjaan daulah semacam ini menjadi kecemasan bagi barat, apalagi ISIS memiliki kelebihan dalam dimensi ruang dan waktu yang belum pernah dimiliki sebelumnya oleh proyek yang lain.
Syaikh Abu Mundzir Asy-Syinqithi, mufti Mimbar Tauhid wal Jihad, menjelaskan tentang ketakutan barat pada proyek ISIS pada khususnya. “Sesungguhnya serangan dahsyat yang dilancarkan oleh Media Zionis terhadap ISIS dan yang mana ia (media) itu datang memanfaatkan perselisihan yang terjadi di antara mujahidin dan mengarahkannya untuk kepantingan musuh-musuh Islam, ia adalah bukti yang nyata yang menunjukan kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan mereka dari proyek Daulah Islamiyyah dan akan munculnya bahaya besar atas mereka bila proyek itu berjalan.” terangnya.
Abu Mundzir menyebutkan perkataan Bush, pendahulu Obama, tentang ketakutan barat akan hadirnya daulah. “Bila kita biarkan Islamiyyin menguasai satu negara saja, maka ini akan mengundang kedatangan glombang kaum muslimin, di mana hal ini akan menyebabkan tersingkirnya seluruh pemerintahan-pemerintahan yang menginduk kepada kita di kawasan itu, dan itu akan berlanjut dengan penegakkan Imperium Islam Radikal dari Spanyol sampai Indonesia.” begitu pernyataan George Walker Bush.
Melihat keadaan ISIS yang dipilih sebagai sasaran barat, mewakili suara kaum ajam yang jauh dari pusaran konflik, Ustadz Abu Sulaiman Al-Arkhabily menjelaskan bahwa seluruh kaum muslimin sangat perlu untuk menjadikan ISIS sebagai bahan kampanye penegakan syariat. Ustadz asal Sumedang ini menyebut bahwa ISIS adalah embrio khilafah islamiyah. “Kepada semua ikhwan dan para aktivis islam, demi andil kita dalam penegakkan daulah islamiyyah dan pensosialisasian kpd masyarakat umum bahwa kaum muslimin sekarang sudah memiliki cikal bakal khilafah yaitu ISIS,” sebut pria yang kini sedang uzlah di Pulau Nusa Kambangan ini.
Abu Sulaiman juga menegaskan agar kaum muslimin gencar mensosialisasikan ISIS dalam setiap media yang ada. “Maka gencarkan pemberitaan tentang ISIS di semua media baik lewat dunia maya maupun nyata. Semoga upaya ini bisa membangkitkan semangat umat dan kepercayaan diri mereka dengan dien mereka dan jalan tauhid dan jihad.” tambahnya.
Allahu Akbar!!
Ibnu Malik At-Tabuki