Seorang biarawati dari El Savador yang mengatakan dirinya tidak tahu kalau sedang hamil telah melahirkan di italia pekan ini, setelah merasa kram di bagian perutnya dan di larikan ke rumah sakit. "Saya tidak tahu saya sedang hamil. Saya hanya merasakan sakit perut", kata biarawati tidak di sebutkan namanya itu saat berada di rumah sakit seperti di kutip kantor berita Italia ANSA
Siapa orang waras yang mau percaya dengan omongan biarawati ini..?? Apalagi kalau misalnya dia mengatakan :”Ada Roh yang datang dan berbicara kepada saya dan menyatakan saya akan melahirkan bayi tanpa pernah disentuh seorang laki-lakipun..”.
Orang-orang hanya bisa percaya omongan biarawati kalau ada suatu mukjizat, misalnya si bayi tersebut berbicara dalam buaiyannya, menyatakan bahwa ibunya tidak bersalah dan tidak melakukan perzinahan. Itulah yang dilakukan Allah untuk melindungi Maryam yang telah ditetapkan-Nya untuk melahirkan anak tanpa pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun, anak tersebut bernama Isa ibnu Maryam, berbicara dari buaiyannya ketika masih bayi, menyatakan :
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (Maryam 30-34)
Jadi ketika Allah menetapkan mukjizat kepada Isa Ibnu Maryam yang bisa berbicara ketika masih bayi, itu adalah keputusan yang sangat masuk akal dan merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi ibunya dalam menghadapi tuduhan orang-orang Yahudi..
Mengambil contoh soal biarawati yang hamil lalu mengaku tidak tahu merupakan cara yang efektif untuk memberikan gambaran soal peristiwa kelahiran Isa Almasih. Faktanya tidak ada seorangpun yang percaya ada wanita bisa hamil tanpa melakukan hubungan suami-istri dengan laki-laki,
Yang ingin disampaikan disini adalah soal reaksi masyarakat, baik dijaman sekarang maupun dijaman dahulu mereka sulit untuk menerima fenomena ini. Jadi ketika Al-Qur’an memberikan informasi bagaimana jalan keluar Allah untuk menjawab dan meyakinkan bahwa Maryam tidak bersalah dan jauh dari apa yang dituduhkan oleh Yahudi, itu merupakan suatu jalan keluar yang masuk akal. Mukjizat kelahiran Isa Almasih yang lahir tanpa campur-tangan seorang laki-laki diikuti oleh mukjizat berikutnya, berbicara dalam ketima masih bayi.
Seorang biarawati dari El Savador yang mengatakan dirinya tidak tahu kalau sedang hamil telah melahirkan di italia pekan ini, setelah merasa kram di bagian perutnya dan di larikan ke rumah sakit. "Saya tidak tahu saya sedang hamil. Saya hanya merasakan sakit perut", kata biarawati tidak di sebutkan namanya itu saat berada di rumah sakit seperti di kutip kantor berita Italia ANSA
Siapa orang waras yang mau percaya dengan omongan biarawati ini..?? Apalagi kalau misalnya dia mengatakan :”Ada Roh yang datang dan berbicara kepada saya dan menyatakan saya akan melahirkan bayi tanpa pernah disentuh seorang laki-lakipun..”.
Orang-orang hanya bisa percaya omongan biarawati kalau ada suatu mukjizat, misalnya si bayi tersebut berbicara dalam buaiyannya, menyatakan bahwa ibunya tidak bersalah dan tidak melakukan perzinahan. Itulah yang dilakukan Allah untuk melindungi Maryam yang telah ditetapkan-Nya untuk melahirkan anak tanpa pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun, anak tersebut bernama Isa ibnu Maryam, berbicara dari buaiyannya ketika masih bayi, menyatakan :
Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (Maryam 30-34)
Jadi ketika Allah menetapkan mukjizat kepada Isa Ibnu Maryam yang bisa berbicara ketika masih bayi, itu adalah keputusan yang sangat masuk akal dan merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi ibunya dalam menghadapi tuduhan orang-orang Yahudi..
Mengambil contoh soal biarawati yang hamil lalu mengaku tidak tahu merupakan cara yang efektif untuk memberikan gambaran soal peristiwa kelahiran Isa Almasih. Faktanya tidak ada seorangpun yang percaya ada wanita bisa hamil tanpa melakukan hubungan suami-istri dengan laki-laki,
Yang ingin disampaikan disini adalah soal reaksi masyarakat, baik dijaman sekarang maupun dijaman dahulu mereka sulit untuk menerima fenomena ini. Jadi ketika Al-Qur’an memberikan informasi bagaimana jalan keluar Allah untuk menjawab dan meyakinkan bahwa Maryam tidak bersalah dan jauh dari apa yang dituduhkan oleh Yahudi, itu merupakan suatu jalan keluar yang masuk akal. Mukjizat kelahiran Isa Almasih yang lahir tanpa campur-tangan seorang laki-laki diikuti oleh mukjizat berikutnya, berbicara dalam ketima masih bayi.
No comments:
Post a Comment