(Yang belum mengerti apa itu ISIS, artikel ini bisa jadi referensi) ISLAMIC STATE of IRAQ & SYAM, TSUNAMI BAGI MUSUH KHILAFAH ISLAM
[AntiLiberalNews | KIBLAT] - Salju musim dingin Suriah seolah-olah terasa panas oleh kabar pertempuran antara beberapakelompok dan Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS), akhir-akhirini. Beberapa kelompok oposisi menginginkan ISIS meninggalkan bumi Suriah.
Kesalahan-kesalahan ISIS di lapangan selalu diekspos untuk memprovokasi perlawanan terhadap ISIS. Tidak bisa dielakkan ISIS menjadi buruk di mata banyak pihak. Meskipun pihak luar pun ada yang menyangkal itu. Kolonel Abdul Jabbar, misalnya, dalam wawancara dengan Orient News bersaksi bahwa ISIS tidaklah seperti yang disebutkan media dan telah banyak distorsi.
Di luar perselisihan di lapangan tersebut, Barat yang selama ini memerangi segala bentuk upaya penegakan syariat Islam, melihat pengumuman Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) sebagai ancaman besar. Kehadirannya ditakutkan akan mengembalikan Imarah Islam yang menjadi superpower seperti masa lalu kejayaan Islam.
Satu hal yang perlu dicatat bahwa wacana penerapan syariat, penegakan khilafah Islam dan hal-hal yang mengarah kepada itu memang belum bisa diterima oleh banyak kalangan muslim. Maka tidak aneh bila musuh-musuh syariat Islam berupaya dengan segala sarana untuk memusnahkannya. Dalam kasus penolakan terhadap ISIS, upaya itu sangat kuat, bahkan mempengaruhi sebagian aktifis muslim. Gambaran ketakutan itu sangat nyata dijelaskan oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Asy-Syinqiti, salah seorang ulama ISIS. Kiblat.net menerjemahkannya berikut ini:
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang mulia beserta keluarga, dan para sahabat beliau semuanya. Wacana Daulah Islam selama ini dianggap hanyalah lelucon!
Setiap seseorang berbicara tentang itu, semua orang menatapnya aneh dan asing. Atau bahkan diikuti dengan tertawa mengejek. Imarah Islam Abad 21!!
Tetapi, dengan kehadiran Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS), utopia itu berubah menjadi gunung berapi yang meledak. Semua takut bila jangkauan ISIS sampai kepada mereka. Kelahiran ISIS mungkin akan menjadi titik balik dalam sejarah modern. Dan mungkin dapat menyebabkan perubahan peta negara-negara dunia. Termasuk perubahan politik, ekonomi, keseimbangan interaksi antar agama dan ideologi, dan kekuatan global. Semua hasil yang telah dicapai kolonisasi bisa hancur. Dengan kata lain, hasil dari Perang Dunia II hanya tinggal kenangan!
Parag Khanna (penulis dan pakar hubungan internasional berdarah India-Amerika; red) dalam artikelnya berjudul, “Pemisahan (Teritorial) mungkin berguna,” mengatakan, “Dalam beberapa dekade yang akan datang ini tidak dipungkiri bahwa jumlah negara di dunia bisa mencapai 300 negara. Namun, kami mengatakan, dengan munculnya Daulah Islam (ISIS) dan lahirnya kerajaan terbesar di era modern, hasilnya bisa saja
terbalik. Jumlah negara bisa saja mengecil hingga mencapai 100 negara saja.”
Itulah mengapa Barat menganggap pembicaraan tentang ISIS, adalah pembicaraan tentang Tsunami besar yang
menghancurkan segalanya.
Sejarawan Inggris, Niall Ferguson, meramalkan khilafah Islam pada 2021 dan berkata, “Jika kita sampai hidup bertetangga dengan sebuah kekhalifahan Islam yang dilandasi ideologi dan pemikiran Islam radikal, maka saat Itulah dunia akan berubah menjadi ancaman yang sangat serius bagi keamanan Eropa.” Barat tidaklah sendirian, yang takut atas pengumuman Daulah Islam (ISIS). Bahkan, deklarasi Daulah dianggap sebagai petir yang menyambar semua orang.
Barat takut terhadap pengumuman Daulah karena itu berarti langkah pertama untuk mengembalikan khilafah dan kembalinya umat Islam untuk membentuk superpower di dunia ini (seperti masa-masa kejayaannya dulu). Para penguasa [di negara-negara muslim] juga takut karena Daulah akan menjadi ancaman bagi singgasana mereka. Orang-orang sekuler dan penyembah demokrasi juga takut munculnya Daulah karena itu akan membersihkan Langit yang tercemar.
Orang biasa (tidak paham) juga takut pengumuman Daulah karena dalam opini mereka, itu dapat menjadi awal dari huru-hara dan tersebarnya perang. “Kami ini adalah orang-orang yang mencintai kehidupan dan kami cinta damai!” Para Syaikh dari kelompok “Salafi” dan “Sururi” juga takut pengumuman Daulah karena itu berarti mereka gagal membangun kredibilitas di mata manusia. Dan tentu saja mereka tidak akan mengakui negara dipegang oleh militan. Bahkan mereka tidak akan setuju seandainya di bumi ini tidak ada
negara selain ISIS.
( Foto: Baiat beberapa komandan katibah kepada ISIS di Idlib,
Nopember 2012 lalu) Jika Anda ingin membuat marah musuh-musuh Allah dan membuat mereka mati kemarahan dan kesedihan dan patah hati, Anda hanya perlu untuk mengumumkan baiat kepada ISIS. Setiap ada kemajuan di Daulah, maka rasa takut dan cemas musuh-musuh Allah pun semakin bertambah. Anda dapat membuktikannya dengan membaca kutipan-kutipan berita ini:
1. Salah seorang pemimpin gerakan rakyat dalam sebuah wawancara dengan televisi Al-Arabiya, mengatakan, “Sekarang, setelah apa yang telah dan sedang terjadi, setiap rumah di Ramadi dan Anbar (Irak) akan bergabung ke ISIS.” Pembawa acara mengomentari, “Ini ungkapan yang mengkhawatirkan.”
2. Televisi Al-Jazirah menunjukkan kekagetan yang nyata ketika menampilkan laporan tentang peta cabang-cabang Al-Qaidah di seluruh dunia.
3. Al-Quds Al-Arabi menerbitkan, “Pejabat AS di bidang intelijen dan antiterorisme mengkhawatirkan kemungkinan kelompok-kelompok yang terkait dengan Al-Qaidah membangun basis di Suriah dan berada dalam posisi yang kuat. Sehingga mengancam Israel. Mereka mengambil keuntungan dari peluang baru yang terbuka bagi gerakan jihad di Timur Tengah.
4. Senator AS, Danny Vistin, mengatakan, “Al-Qaidah hari ini energik dan termotivasi. Sebab utama kemajuan ini ialah akidah yang tertanam kuat pada diri orang-orang radikal ini, bahwa mereka akan mencapai khalifahan Islam. Daulah tersebut, yang mengimplementasikan syariat Islam dalam semua aspeknya, adalah sesuatu yang patut diperangi.”
5. CNN pernah melansir, “Adalah sesuatu yang membahayakan dan menakutkan bila bendera hitam dari Daulah Islam telah bercokol di perbatasan Turki, Yordania, Irak, Lebanon. Arus yang merangkak cepat ini harus dihentikan.”
6. Koran Washington Post dalam sebuah laporan yang disiapkan oleh Van Hevelin, mengatakan, “Negara Islam Irak dan Syam, bertujuan untuk menciptakan sebuah negara baru berdasarkan interpretasi hukum Islam radikal. Itu adalah kampanye besar untuk memperluas kontrol atas wilayah di sejumlah provinsi Irak.” Surat kabar itu mengatakan dalam laporannya, “Sekarang tampak bahwa kelompok ini (ISIS) ingin memasuki fase baru perkembangannya di beberapa bagian Suriah. ISIS telah menyiapkan unsur-unsur pembentukan awal dari pemerintah, termasuk pengadilan, sekolah, dan birokrasi sipil. Dan mereka terus menampakkan kemajuan yang sama dengan di Irak. Stasiun Pembangkit Listrik ISIS di Aleppo
7. Penulis Amerika, David Ignatius, dalam sebuah artikel di The New York Times menunjukkan bahwa penyelesaian politik antara oposisi dan rezim di Suriah akan menjadi awal dari sebuah perang baru melawan apa yang ia sebut sebagai ”teroris”. Ignatius mengutip ungkapan Jenderal Salim Idris bahwa FSA mencoba untuk bertempur di dua front: pejuang Al-Qaidah di 24 lokasi selama setengah tahun lalu, selain untuk memerangi
tentara Assad.
Salim Idris, menurut laporan Ignatius dalam artikelnya, Negara Islam di Irak dan Syam yang berafiliasi dengan Al-Qaidah adalah ancaman besar. Ia mengutip Salim Idris, “Kelompok ini merupakan ancaman besar bagi masa depan Suriah, dan FSA siap untuk bergabung dengan tentara reguler untuk melawan mereka setelah kepergian Assad.” Sekretasis FSA yang moderat, mengatakan, “Jelas bahwa bahkan jika Assad tumbang, perang Suriah lainnya terhadap Al-Qaidah akan berkobar.” Ignatius mengacu pada laporan intelijen bahwa ISIS mengontrol
area utama di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.
8. Dalam sebuah laporan surat kabar surat kabar Financial Times, disebutkan: Al-Qaidah muncul sebagai pemain utama dimedan perang Suriah. Laporan ini juga menyebutkan dimensi yang semakin sulit dibendung dari gerakan pemberontakan dan perluasan kendalinya di seluruh wilayah. Pertumbuhan kelompok ini dalam skala regional, terutama dikuatkan oleh slogan yang digunakan elemen organisasi di media sosial, yaitu: Dari Diyala ke Beirut!
(Diyala adalah nama provinsi di Irak, yang berarti slogan perluasan wilayah dari Irak sampai Lebanon; red)
9. Surat kabar News menyebutkan bahwa ISIS menargetkan tentara Barat di Lebanon selatan, yang diwakili oleh UNIFIL. Menurut surat kabar tersebut, informasi yang dikumpulkan oleh jaringan negara-negara yang berpartisipasi dalam pasukan internasional dan disampaikan ke pemerintah mereka, menegaskan adanya ancaman dari Daulah Islam. Kekhawatiran itu dikuatkan oleh laporan mereka bahwa lebih dari seribu orang dari Perancis, Jerman dan Italia berjuang diSuriah bersama kelompok-kelompok tersebut. Daulah Islam menggunakan orang-orang (Eropa) itu untuk melakukan serangan terhadap sesama warga negara mereka yang bergabung di UNIFIL.
Bayangkan saja jika Daulah Islam suatu saat memiliki kekuasaan yang meluas sedikit hingga mendominasi Lebanon. Apa yang akan terjadi? Hizb Iran (Hizbullah) akan menjadi kabar masa lalu. Mujahidin akan berhadapan langsung dengan Yahudi. Ini adalah saat yang telah lama kita tunggu!
• Presiden AS meminta diadakan sidang darurat Dewan Keamanan
• Intelijen AS dalam kondisi waspada
• Kongres AS memprotes Presiden, “Bagaimanakah kelayakan pangkalan kita di wilayah ini (Timur Tengah)?
• Israel memobilisasi tentaranya di perbatasan dan menyerukan Barat untuk campur tangan
• Para penguasa Arab diliputi rasa takut di singgasana mereka, seperti seseorang yang melihat banjir akan segera datang!
• Qatar takut Olimpiade 2020 gagal!
• Arab Saudi mengatakan bahwa negaranya adalah satu-satunya wakil dari Islam dan menyiapkan puluhan ribu Tentara Dua Tanah Suci untuk melindungi tempat-tempat suci dari ancaman teroris!
• Seorang pemuda di Mekah berjalan ke Masjidil Haram dan menaikkan bendera Daulah. Ia pun ditangkap oleh keamanan Saudi dengan tuduhan berafiliasi kepada kelompok Juhaiman! (Juhaiman Al-Qutaibi [1980]; militan yang merebut Ka’bah pada tahun 1979; red).
• Amir Kuwait berkhotbah di Majelis Nasional tanpa penutup kepala dan mantel (pakaian kebesaran; red), “Kita telah menjatuhkan Saddam untuk mendatangkan negara ini (ISIS) kepada kita.”
• Muhammad bin Nayef, memarahi Adnan Al-Ur’ur (ulama Suriah, tinggal di Saudi; red) dan mengatakan, “Kami tidak sejalan denganmu sama sekali! Kamu tidak berguna! Kamu tidak membuat pengaruh apa-apa!”
• Demonstrasi di Gaza menyambut gembira ISIS dan pemerintah Hamas diam dan bingung!
• Analis politik mengatakan: Batas-batas Sykes-Picot akan menjadi kenangan dalam sejarah.
Agar kita tidak putus asa oleh bayangan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi (akibat distorsi media terhadap ISIS) dan punya harapan, maka kita lupakan saja apa realitas sekarang ini dan fokus kepada masalah Daulah. Lihatlah apa yang telah dilakukan oleh Daulah dan jangan dengarkan orang-orang yang dengki terhadapnya. Orang-orang munafik mencoba untuk mengacaukan persatuan Islam di zaman Nabi saw melalui rumor dan kebohongan.Orang-orang seperti ini juga ada sampai hari ini. Mereka berbaur di antara Muslim dan melaksanakan tugas itu secara khusus.
Dalam sejarah, mereka telah menyakiti Nabi saw dalam segala hal, bahkan mencederai kehormatan dan menuduh istri beliau yang suci. Maka bukan hal yang aneh bila mujahidin menjadi sasaran banyak kebohongan dan rekayasa. Proyek Daulah (ISIS) yang dianggap sebagai ancaman besar tersebut sangat mungkin menjadi target intrik, plot, cerita palsu dan rumor, di antaranya:
- Pernyataan tentang pembelotan beberapa prajurit ISIS, karena mengutuk keadaan kejahatan Daulah
- Pernyataan dari mereka yang menamai diri sebagai ulama Suriah yang mengecam keberadaan ISIS dan menganggapnya sebagai entitas penjajah
- Pengumuman di sana-sini tentang serangan terhadap beberapa kelompok pejuang dari pihak ISIS
- Distorsi informasi oleh saluran-saluran televisi bahwa Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) telah melakukan kejahatan dan memberikan peringatan, agar Anda berpikir bahwa bahaya ISIS lebih besar daripada Nushairiyah
- Berbagai rumor selalu dimunculkan di media, bahkan berubah menjadi aksioma:
Orang-orang yang berafilisasi ke ISIS adalah Khawarij! Mereka orang-orang yang tidak dikenal, atau mungkin Yahudi! Mereka adalah kelompok takfiri yang mengafirkan semua manusia, bahkan janin di dalam rahim ibu mereka sendiri!
Mereka para pembunuh, tidak peduli terhadap darah yang haram dialirkan, bahkan mereka memotong kepala teman sendiri yang tidak dikenal!
Dalam kasus yang disebutkan terakhir, setelah beberapa lama, ternyata orang yang dipotong kepalanya itu masih hidup dan segar bugar!
Lawan ISIS bersuka-cita dan bersorak-sorai dengan adanya kesalahan Mujahidin. Mereka terus mencari-cari celah dan terus saja menyebarkannya. Sementara itu, mereka diam hening atas kejahatan musuh umat
dan agama. Mereka bisu terhadap para penguasa yang memerangi syariat Rabb semesta alam dan orang-orang yang ribath untuk jihad, dan mujahidin.
Bila mujahidin dari ISIS mengatakan, “Kami berlepas diri dari manhaj Khawarij. Kami tidak mengafirkan kecuali orang yang melakukan pembatal Islam,” maka lawan-lawan ISIS mengatakan: ‘Unzah walau tharat (Itu kijang meskipun bisa terbang)!’ (Sebuah perumpamaan untuk menggambarkan orang yang keukeuh pada pendapatnya walaupun jelas-jelas salah.
Perumpamaan ini diilhami dari kisah dua orang yang berburu, lalu melihat ada gagak. Satu orang mengatakan itu gagak, namun rekannya mengatakan itu kijang. Akhirnya mereka mendekati sasaran, hingga gagak itu pun terbang. Orang pertama mengatakan, “Apa saya bilang, itu gagak!” Namun orang kedua menjawab, “Unzah walau tharat [Itu kijang meskipun bisa terbang]!; red)
Ketika Mujahidin membebaskan daerah-daerah baru, telah menyatu dengan penduduknya, dan mereka mengetahui bagaimana ISIS secara langsung, bukan melalui media, maka propaganda itu pun semakin menggila hingga mendistorsi citra ISIS yang baik di mata orang-orang yang mengetahuinya dari
dekat.
Setiap kali Mujahidin ISIS melakukan kebaikan untuk rakyat dan melindungi kepentingan mereka di wilayah yang telah dikendalikan ISIS, dan tercipta suasana aman, orang-orang yang tidak suka ISIS mengatakan: Mereka (ISIS) hanya duduk santai di kota-kota dan enggan perang melawan Bashar!
Banyak rumor dan fitnah terhadap Mujahidin berasal dari Adnan Al-Ur’ur, ulama bayaran itu dan orang-orang yang terjerat dalam orbitnya. Al-Ur’ur tidak ragu-ragu untuk membuat kebohongan terhadap Mujahidin, bahkan hanya untuk memperhalus nada permusuhan terhadap Jabhah Nusrah (JN), untuk memperingan serangan terhadap ISIS. Itu pun tidak bisa. Artinya, ia tidak bisa agar tampak tidak memusuhi semua mujahidin pun tidak bisa. Dalam sebuah wawancara di Canel Ar-Risalah, ia mengatakan, dengan sangat yakin, “Jabhah Nusrah (JN) memberikan ultimatum kepada para anggotanya agar berhenti dari takfir.” Ini artinya, Al-Ur’ur menganggap takfiri adalah manhaj JN.
Kita mengatakan bahwa riwayat Al-Ur’ur hanyalah bohong. Bila pendusta mengatakan, seorang yang tepercaya (tsiqah) mengatakan kepada saya, maka ia pun dusta. Membenarkan orang bodoh sama dengan membodohi diri sendiri. Bila yang dimaksud adalah takfir terhadap para pemegang kekuasaan hukum, maka JN tidak pernah ingkar terhadap takfir ini. Sebab ini bagian utama dari persoalan agama. Namun bila yang dimaksud takfir terhadap selain mereka, maka JN tidak meyakini takfir ini sesaat pun. Para anggotanya tidak pernah mengakui. JN tidak seperti klaim Al-Ur’ur, “Mereka (JN) baru sadar dari kekeliruan (manhajnya) hari ini.”
Al-Ur’ur pendusta yang tidak peduli terhadap dosa meskipun sangat jelas. Ia bisa dengan mudah mengatakan sesuatu lalu mengingkarinya di kesempatan lain. Ia mengaku berbicara atas dasar kebenaran dan tidak takut celaan siapa pun karena Allah. Namun, ia hanyalah bayaran dari keluarga Sa’ud. Yang kami tahu, ia sangat benci terhadap jihad dan mujahidin. Bertambah hari, kebenciannya semakin kuat.
Saya sudah tidak respek terhadapnya sejak ia melompat dari kapal Bashar ke lembah oposisi. Karena dalam keyakinan saya, kebanyakan orang yang menarik diri dari anshar taghut saat kekuatan taghut itu lemah, maka perubahannya—pada umumnya—bukan karena tobat, melainkan hanya respons terhadap situasi.
Pada umumnya, orang-orang model begini tidak akan melawan secara kuat. Kenyataannya, Al-Ur’ur baru melompat dari perahu Bashar setelah memesan tempat di perahu keluarga Sa’ud!
CNN membunyikan lonceng peringatan: Al-Qaidah, dengan gelombang aktivitas dan mimpi khilafahnya, telah membangkitkan para tentaranya. Maka Al-Ur’ur menenangkannya dengan mengatakan, “Baiat ISIS tidak sah dan sampai sekarang adalah batil. Saran saya, semua brigade hendaknya bergabung ke Jabhah Islamiyah. Jabhah Islamiyah, dengan izin Allah, mampu melindungi semua kelompok itu.
Saudara-saudara muslim yang datang dari sana-sini, baik dari luar maupun dalam, hendaknya melebur dan bergabung ke Jabhah Islamiyah. Agar kepemimpinan mereka bukan kepemimpinan yang tidak dikenal.”
Ketika saya mendengar ungkapannya itu, saya teringat firman Allah, “Mereka ingin mematikan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka.” Al-Ur’ur mengafirkan dan menuduh mujahidin takfiri, yang menghalalkan darah ahli tauhid. Ia telah mengatakan di rekaman yang diakui adalah suaranya sendiri, “Mereka itu mungkin yahudi. Semua orang yang bersama mereka maka darahnya halal.”
Meskipun kata-katanya di rekaman itu jelas, bahwa maksudnya ialah mujahidin ISIS, dan tidak perlu bukti lagi, ia menyangkal bahwa merekalah yang dimaksudkan kata-katanya dalam rekaman itu. Jadi siapa sebenarnya yang berdusta? Orang-orang tidak menyukai ISIS. Pemerintah, organisasi internasional, intelijen, tentara Arab, dan arus diplomatik dan media, bahkan banyak syaikh; menuju satu arah untuk memusnahkan ISIS.
Manusia pun bertanya-tanya tentang kekuatan yang dimiliki oleh ISIS. Bagaimana ISIS mampu meraih prestasi tinggi dan menjadi musuh bersama dunia; semua memeranginya? Tidak diragukan lagi itu adalah kekuatan Allah SWT!
Tidak pernah ada satu pun negara yang dipecah-pecah oleh perjanjian Sykes-Picot, bisa mencapai apa yang dicapai oleh ISIS. Bahkan sebelum ISIS diakui oleh siapa pun. Maka janganlah mengira kemuliaan itu mabuk dan mendengarkan nyanyian. Karena kemuliaan sejati adalah pedang dan kesyahidan.
Membayangkan Daulah Islam tegak adalah sesuatu yang nikmat, apa pendapat Anda bila itu benar-benar ada di bumi ini?
Kita memohon kepada Allah agar melindungi mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam, serta menambah kekuatan dan kendali mereka.
Ditulis oleh: Agus Abdullah